Legislator Tekankan Penguatan EBT sebagai Sumber Energi Alternatif
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto. Foto : Jaka/mr
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menyampaikan pentingnya Indonesia mengembangkan sistem industri Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk menjaga kontinuitas pasokan energi yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“EBT berkaitan dengan kelistrikan dan bahan bakar. Di kelistrikan ada (potensi) air, angin, matahari, laut, panas bumi, dan biomassa. Perlu segera dibuat program yang masif dan terstruktur untuk penguatan EBT di biomassa contohnya. Beberapa perusahaan swasta telah menggunakan cangkang sawit untuk biomassa, menjadi alternatif yang sangat bagus untuk EBT,” ungkapnya melalui rilis yang diterima Parlementaria baru baru ini.
Menurutnya, alam Indonesia yang sangat kaya memiliki potensi besar untuk menambah rasio elektrifikasi nasional melalui EBT. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan target 23 persen EBT dalam bauran energi sebelum 2025.Tak hanya pengembangan EBT, Rofik pun mengusulkan penggunaan EBT dalam kendaraan-kendaraan umum di Indonesia.
“Kami berharap penggunaan EBT yang terkait dengan bahan bakar gas dan listrik untuk kendaraan umum dapat segera diaplikasikan, mungkin untuk kendaraan-kendaraan umum pemerintah (dulu), sampai akhirnya untuk kendaraan pribadi pada tahun 2020," tutur politisi dapil Jawa Tengah VII itu.
Selain itu, Ia juga menanyakan perkembangan proyek EBT Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di Dieng, memandang penting agar PT Geo Dipa Energi dapat segera beroperasi. Apalagi ini adalah Proyek Nasional Pertama PLTP di Indonesia yang di monitor secara khusus oleh Staf Kepresidenan. Beroperasinya PT Geo Dipa Energi juga bisa menunjang kebutuhan energi di Jawa dan Bali. (rnm/es)